Budaya adalah seluruh cara hidup
masyarakat atau kelompok berupa adat istiadat, bahasa, nilai, produk-produk
fisik yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anak.
Transmisi budaya adalah diturunkannya
kemampuan atau pengetahuan dari orang tua kepada anak-anak, secara biologis
atau berupa pengajaran dari orang tua.
Dari definisi
tentang transmisi budaya diatas dapat disimpulkan bahwa, secara biologis
kemampuan dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anak. Namun bukan hanya
itu saja, kemampuan juga dapat diperoleh anak dengan cara pengasuhan atau pola
asuh dari orang tua atau pengasuh. Dalam tulisan kali ini penulis akan membahas
tentang transmisi budaya dari orang tua terhadap anak dari segi biologis dan pola
pengasuhan serta persamaan dan perbedaan antar budaya.
Transmisi
Biologis
Transmisi
kemampuan secara biologis salah satunya adalah kemampuan melipat lidah,
kemampuan untuk dapat melipat lidah tidak dapat dimiliki oleh setiap orang,
karena kemampuan tersebut berhubungan dengan fenotipe dan genotipe. Jadi tidak
setiap orang akan memiliki kemampuan dasar yang sama secara genetika, karena
hal itu dipengaruhi oleh gen orang tua.
Persamaan
Transmisi Budaya
Jika kita
memperhatikan anak-anak yang belum bisa bicara, kemudian anak-anak tersebut
belajar mengucapkan kata-kata akan tetapi tidak memiliki arti. Kemudian dari
kata-kata yang tidak memiliki arti tersebut berubah menjadi kata tunggal yang
selanjutnya menjadi kombinasi dari kata sederhana. Proses belajar yang
dilakukan oleh anak-anak tersebut adalah bersifat universal dan bawaan, karena anak-anak
di seluruh dunia akan melakukan proses yang sama. Secara logika, anak akan
dapat berbicara dengan bahasa yang digunakan oleh pengasuhnya, sebagai contoh
seorang ibu mengajarkan bahasa inggris kepada anaknya maka kemungkinan besar
anaknya akan dapat berbahasa inggris.
Perbedaan
Transmisi Antar Budaya
Setiap
wilayah atau daerah memiliki kebudayaannya tersendiri baik itu dari segi
bahasa, nilai dan lainnya. Perbedaan budaya juga memiliki pengaruh yang besar
bagi perkembangan motorik anak, sebagai contoh ketika orang tua yang menopang
anaknya dengan kaki mereka, kemudian melonjak-lonjakannya akan lebih cepat
belajar untuk duduk dibanding dengan orang tua yang tidak melakukan hal
demikian. Dengan kata lain, peran pola asuh orang tua/pengasuh memiliki
pengaruh besar bagi perkembangan anak, perbedaan pola asuh pun akan
mengakibatkan perkembangan yang berbeda bagi anak. Perbedaan dapat dilihat dari
kecepatan dalam melakukan kegiatan atau perbedaan kemampuan yang didasarkan
oleh pola asuh tersebut.
Referensi
:
Papalia, Diane E. dkk, human development "perkembangan manusia" terjemahan Brian Marswendy. 2009 Jakarta: Salemba Humanika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar