Minggu, 04 November 2012

Akulturasi dan Inkulturasi


Akulturasi adalah proses dari perubahan budaya dan psikologi yang dibentuk dari pertemuan antar budaya. Efek dari akulturasi budaya dapat dilihat dari berbagai tingkatan diantara budaya yang saling berinteraksi. Pada tingkat kelompok, akulturasi biasanya menyebabkan perubahan budaya, adat istiadat dan lembaga-lembaga sosial. Pada tingkat kelompok, efek dari akulturasi budaya juga mempengaruhi makanan, pakaian, dan bahasa. Akulturasi pada tingkat individu, perbedaan dari dari akulturasi individu telah terbukti tidak hanya terkait dengan perubahan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga berhubungan dengan tindakan psikologis dan kesejahteraan fisik.  Enkulturasi (pembudayaan) digunakan untuk menggambarkan proses pertama dari pembelajaran budaya, akulturasi dapat dianggap sebagai pembelajaran budaya kedua.
                                                                 
Konsep dari akulturasi telah dipelajari secara ilmiah sejak 1918. Akulturasi telah di dekati pada waktu yang berbeda dari beberapa bidang psikologi, antropologi dan sosiologi, sejumlah teori dan definisi telah muncul untuk menggambarkan unsure-unsur dari proses akulturasi. Meskipun definisi dan bukti bahwa akulturasi memerlukan proses dua arah agar terjadi perubahan, penelitian dan teori utama difokuskan pada penyesuaian dan adaptasi yang dilakukan oleh minoritas seperti para imigran, pengungsi dan masyarakat adat dalam berkomunikasi dengan mayoritas yang dominan.  Riset kontemporer memiliki fokus utama pada strategi yang berbeda dari akulturasi dan bagaimana variasi dalam sebuah akulturasi budaya mempengaruhi sejauh mana individu-individu beradaptasi dengan masyarakatnya.


Inkulturasi.Inkulturasi adalah tindakan untuk mengkulturasikan kembali (merekonstruki) kebudayaan asli/pribumi atau lebih sering disebut indigenization. Gerakan ini semarak dilakukan oleh Gereja-Gerejadi Asia, Afrika dan Amerika Latin (Selatan), sejalan dengan proses pencarianidentitas diri nasional maupun lokal setelah beratus tahun dibawah penjajahan Barat. Penjajahan yang di dalamnya Mission (Zending) mengambil kesempatan untuk memperluasmisinya, umumnya membunuh identitas lokal, tidak hanya dengan mengclaimnya sebagai sesuatu yang kafir tapi juga memakai faktor ini sebagi dasar politik Devide et Imperanya (Divide and Conquer).

Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Acculturation
http://www.scribd.com/doc/84254037/Inkulturasi-atau-kontekstualisasi