Selasa, 11 Januari 2011

Belajar Budaya Tradisional

Indonesia terkanal dengan keanekaragamaan budayanya. Jadi aneh banget dong, kalau kita mengaku orang Indonesia tapi nggak mendalami satu pun budaya yang beraneka ragam tersebut. Karena itu nggak ada salahnya loh kita belajar budaya tradisional. Ini dia berbagai alternative budaya tradisional yang bisa kita jadikan pilihan untuk dipelajari.
 Kalau kita hobi menari, kita bisa belajar Tari Saman(Aceh), Tari Pendet(Bali), Tari Cerana(NTT), Tari Gending Sriwijaya(Palembang), Tari Piring(Padang), Tari Yapong(Betawi), Tari Jaipong(Jawa Barat), Tari Tortor(Batak) atau Tari Pakkarena (Sulawesi Selatan)
 Nggak Suka Menari, alat music bisa jadi pilihan lain. Coba deh, belajar gamelan(Jawa), Sasando(NTT), angklung(Jawa Barat), Kolintang(Sulawesi Utara), Talempong(Sumatra Barat), atau Saluang(Sumatra Barat)
 Punya suara bagus? Belajar menyanyikan lagu-lagu daerah yuk. Seperti, Jali-jali (Jakarta), Rasa Sayang-sayange (Maluku), Kampuang nan Jauh di Mato (Sumatra Barat), Amapr-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Angin Mamiri (Sulawesi Selatan), Apuse (Papua), Bungong Jeumpa (Aceh), Cik-Cik Periuk (Kalimantan Barat), atau Manuk Dadali (Jawa Barat).
 Atau kita juga bisa mencoba untuk belajar membuat suatu kerajinan yang jadi ciri khas suatu daerah tertentu di Indonesia. Misalnya belajar bikin batik Jawa, menenun songket Palembang atau songket Minangkabau, yang bisa jadi pilihan yang menarik.
 Kalau ternyata disekolah kita tidak ada eksul budaya tradisional yang sesuai dengan minat kita, jangan ragu untuk browsing internet buat mencari tahu tempat-tempat atau sekolah-sekolah khusus yang mengajarkan budaya-budaya tradisional yang kita sukai.

referensi:
Majalah Gadis Edisi 1 Tahun 2009

Mix and match Budaya

Kalau dilihat-lihat setiap aspek kehidupan kita lekat dengan kemasan modern. Pagi hari kita dengarkan hip-hop dimobil. Pulang kampus asik browsing di Internet, lalu berlanjut bermain PS dan menonoton DVD. Tayangan televise dan isi bacaan kita juga kebarat-baratan. Yah, modernisasi dan globasisasi memang tidak dapat menghindari. Tapi, bukan identitas budaya local, kan?? Coba yuk, mix and match hal modern dengan unsur tradisional.
 Bikin prom night temaa Prambanan atau tema local lainnya. Kebayang kan gimana serunya background panggung atau penataan ruangn ala Prambanan? Pasti nggak ada saingannya.
 Modern dance dengan perpaduan unsure Tari Bali. Performance tarian kita pasti makin cantik.
 Screen saver motif tradisisonal, seperti motif Asmat atau Songket, di computer kita.
 Pilih ringback tone atau nada sambung pribadi lagu daerah, seperti Suwe Ora Jamu Atau Kicir-Kicir. Dijamin beda!
 Mix culinary: Steak dan Kangkung. Tom yam bumbu Sayur Asem, atau Salad dengan buah local. Kita bisa menciptakan menu baru dengan sensasi rasa yang tak terduga.
 Bikin profil Facebook, blog atau Twitter kita dengan bahasa daerah.
 Menyanyikan lagu modern dipadukan dengan nuasa music dearah. Jadi, ada sentuhan music etniknya.
 Mainkan angklung atau alat music tradisional lain untuk memperkaya music diband kita.
 Kebaya modern sebagai salah satu fashion statement kita di berbagai acara.
 Masukan salah satu ritual adat kedalam acara birthday party kita, seperti acara potong tumpeng dan sungkem kepada orangtua.



Referensi:
Majalah gadis Edisi 1 tahun 2009

Bangga menjadi anak “Daerah“

Mengusung gaya ala internasional? Itu sudah biasa banget! Ini saatnya kita menunjukkan bahwa budaya daerah asal kita itu sesuatu yang keren dan bisa jadi kembang pergaulan kini.
 Berbahasa daerah seharian dirumah. Kalau merasa belum jago menggunakan “bahasa ibu”, nggak perlu malu. Ajak seluruh anggota keluarga untuk mensukseskan aksi ini, dan minta orang tua untuk mengajarinya. Jadi, jangan hanya jago bahasa asing siap saja, tapi juga bahasa local.
 Ciptakan nada dering atau ringback tone lagu tradisional. Seru juuga kok, kalau kita mau merekam suara sendiri yang sedang menyanyikan lagu daerah.
 Ikut kursus atau eskul yang berbau tradisional. Contohnya nih, eksul tari daerah atau alat music tradisional. Percaya deh, tantangannya nggak kalah menarik dibandingkan dengan menaklukkan alat-alat music biasa.
 Pelajari cara membuat menu masakan tradisional. Biar nggak ribet mulailah dengan memasak makanan dari daerah orangtua kita. Jadi bisa dapat membimbing dari mereka.
 Tonton pagelaran seni local di daerah kita. Asal tahu saja, pagelaran seperti ini masih sering dilakukan oleh komunitas local, kok. Hanya saja kurang mendapatkan perhatian dari anak-anak muda. Nah, sekarang saatnya menunjukkan kepedulian kita. Ayo, kita cari tahu kapan dan dimana biasanya acara lokasi ini diadakan.
 Pakai baju atau aksesoris tradisional. Sekarang ini kain daerah, seperti batik tenun atau kalung-kalung etnik lagi tern banget dan nggak dianggap sesuatu yang norak. Nah, kalau sudah begitu, ini saatnya kita keluarkan semua koleksi pernak-pernik tradisional milik mama san pamerkan ke semua orang.


Referensi:
Majalah Gadis Edisi 1 tahun 2009

Kembangkan Stereotipe Indonesia


Indonesia memang terkenal sebagai Negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan, termasuk juga budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Sadar atau tidak, saat kita menjalin komunikasi dengan orang lain tiap harinya, kita pasti menyisipkan salah satui “cirri khas” Indonesiaini, deh. Kalau budaya tersebut memang bagus, kenapa tidak kita kembangkan. Contohnya;
1.         Gotong royong
Gotong royong bukan berarti harus dilakukan dalam skala besar seperti bmembangun taman komplek. Cukup dengan aktif dalam belajar kerja kelompok di sekolah, itu juga termasuk gotong royong. Dengan bekerja sama dengan temanv lain pasti pekerjaan kita akan lebih mudah diselesaikan. Yang jelas, dibutuhkan rasa kebersamaan di dalamnya.
2     Basa-basi
Mungkin kita sering merasa capek dengan budaya yang satu ini. Tapi percaya deh, basa-basi itu tetap dibutuhkan dalam keseharian kita. Nggak mau kan kalau ada orang yang tiba-tiba menegurv kita dengan pedas di depan orang banyak, tanpa ada basa-basinya?
3     Halal bihalal
Budaya saling memaafkan ini mungkin hanya akrab dengan kita satu tahun seakli saja. Tapi, bukankah budaya memaafkan itu bagius? Jadi kenapa kita ngaak sering melakukannya? Bikin acara halal bihalal ini sesering mungkin dengan teman-teman dan keluarga kita. Hitung-hitung silahturahmi juga, tuh.
4     Falsafah “Untung”
        Saat sedang sakit, mama bilang, “ Aduh, untung kamu cuma panas badanya”. Yup filsafah “untung” ini memang melekat banget dalam kehidupan kita. Bagus kan? Karena kalu ditelaah lebih dalam, inti dari falsafah ini adalah selalu bersyukur atas segala kondisi yang kita terima. Jangan kuburu melihat yang jelek-jeleknya, tapi coba deh ubah sedikit cara pandang kita dalam menghadapi masalah.
5     Alon-alon asal kelakon
        “Pelan-pelan asal selamat” Falsafah ini kadang bikin kita kesal sendiri. Soalnya kok nyantai banget sih dalam menyingkapi suatu hal? Padahal di balik falsafah ini tersimpan filosofi yang oke, lho. Buat apa buru-buru kalau hasilnya berantakan? Jadi, mendingan memang kita melakukan sesuatu hal secara pelan, tapi hasilnya pasti.
Referensi:
Majalah Gadis Edisi 1 Tahun 2009

Mengenal budaya unik

Mengenal kebudayaan unik dari Negara lain selain bisa menambah pengetahuan juga bisa menguntungkan bila kita berkesempatan mengunjungi Negara itu. Alasannya sederhana sih, yaitu supaya kita nggak mengalami kesalahpahaman dengan kebudayaan unik tersebut. Mau tahu beberapa contoh kebudayaan unik yang ada??
~Kalau mau mengancungkan tangan membentuk huruf V untuk melambangkan perdamaian di Inggris, yakinkan untuk mrngancungkan dengan benar. Punggung kanan menghadap kadalam dan telapak tangan menghadap keluar. Kalau saat mengancungkan terbalik, artinya kita menyumpahi orang yang berhadapan dengan kita.
~Jangan mencapkan sumpit sampai berdiri di tengah-tengah nasi putih saat sedang makan di Jepang. Soalnya, ada kepercayaan yang bilang kalau tindakan itu akan mengakibatkan adanya anggota keluarga yang meninggal disekitar orang yang mencapkansumpitnya tersebut.
~Apabila nonton Bioskop di Thailand, jangan kaget kalau sebelum film dimulai akan diputar video mengenai Raja dan lagu kebangsaan Thailand. Saat pemutaran video ini pengunjung diwajibkan berdiri. Yang tidak berdiri akan dipanggil oleh pihak keamanaan untuk diintrogasi.
~Jangan tersinggung kalau memberi kado pada teman di Belanda dan dia langsung membuka kadonya di depan mata kita. Soalnya, kebiasaan disana memang begitu. Kalau barang yang jadi kado itu sudah dimilikinya atau dia tidak butuh barang tersebut, dia akan menanyakan bon pembelian kado itu untuk ditukar sendiri ditempat pembeliannya.
~Kalau lagi pilek di Perancis, hati-hati jangan menyedot ingus didepan umum, karena hal itu akan dianggap tidak sopan. Menurut mereka lebih baik kita membuang ingus saja, karena hal ini dianggap biasa dan lebih sopan.

referensi:
Majalah Gadis Edisi 1 Tahun 2009


Budidayakan menggunakan Benda Hemat Energi


Kita sering sekali mengalami mati listrik secara mendadak, itu dikarenakan persediaan listrik yang kurang sehingga tidak bias memenuhi kebutuhan listrik yang terlalu besar. Untuk itu mulai dari sekarang kita harus menghemat listrik dengan cara:
~ Jangan terlalu sering mencharge Handphone kelamaan, karena saat kita mencharge handphone listrik yang masuk keHandphone itu hanya 5% sedangkan 95% lainnya terbuang sia-sia.
~ Menggunakan Laptop karena laptop jauh lebih hemat dibandingkan menggunakn computer.
~ Menggunakan sepeda, dengan kita menggunakan sepeda akan dapat mengurangi polusi.
~ Pilih lampu yang jenisnya CFL dengan lpw(low power watt) tinggi, semakin besar lpenya semakin efisien juga lampu tersebut.
Mulai dari sekarang kita sebisa mungkin harus menminimalkan pemakaian listrik yang berlebihan!!!

Referensi:
Majalah Gadis Edisi 1 Tahun 2009

Budaya ini milik kita!


Bete ngedenger kabar betapa banyaknya budaya daerah kita yang diklaim sama Negara lain??? Jangan dulu, sebelum kamu tahu ada berapa banyak kekayaan kita yang diambil.
Ini Jadi cambuk bagi kita untuk instropeksi, di samping budaya memang ulah Negara sebelah yang kelewat batas. Ada puluhan budaya yang telah diklaim oleh Negara itu. Dan berikut daftarnya:
1.      Naskah kuno dari Riau
2.      Naskah kuno dari Sumatra Barat
3.      Naskah kuno dari Sulawesi Selatan
4.      Naskah kuno dari Sulawesi Tenggara
5.      Rending dari Sumatra Barat
6.      Lagu Rasa Sayange dari Maluku
7.      Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur
8.      Lagu Soleram dari Riau
9.      Lagu Injit-Injit Semut dari Jambi
10.  Alat music Gamelan dari Jawa
11.  Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur
12.  Tari Piring dari Sumatra Barat
13.  Lagu Kakak Tua dari Maluku
14.  Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara
15.  Motif  Batik Parang dari Yogyakarta
16.  Badik Tumbuk Lada
17.  Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatra
18.  Kain Ulos
19.  Alat music Angklung
20.  Lagu Jali-Jali
21.  Tari Pendet dari Bali, dll
Peristiwa ini bikin banyak orang ngamuk dan langsung bikin gerakan anti Malaysia. Kalau mau dilihat sih, sebenarnya ini salah kita juga lho.
Karena kita kurang menghargai apa yang kita punya, sehingga malah diambil orang lain. Makanya, mulai sekarang. Mari kita Cintai budaya kita!!!

referensi:
Majalah Gadis Edisi 1 Tahun 2009