Kamis, 17 Maret 2011

Nama Lain Bumi


Seandainya saya mengganti nama Bumi saya akan menggantinya dengan nama Hima yang artinya kabut, yang diambil dari bahasa Sansekerta. Karena pada awalnya sekitar 4,6-4,7 miliar tahun yang lalu proses terbentuknya matahari dan planet-planet lainnya termasuk bumi berasal dari satu kabut debu yang berputar-putar sisa dari peristiwa bing bang (peristiwa ledakan dahsyat), sehingga planet-planet memiliki garis edar tersendiri dalam satu bidang. Sekitar abad pertengahan ke-20, ada beberapa pakar astronomi yang mengatakan bahwa seluruh tata surya terbentuk secara bersama oleh satu proses yang disebut Hipotesis Nebula. Yang dimaksud dengan nebula adalah partikel-partikel yang disebut debu kosmik yang terdiri atas material padat berukuran halus dan berbentuk gas. Unsur utama yang menyusun debu dan gas tersebut adalah Netrogen (H) dan Helium (He).


referensi:
Buku Geografi kls X







Kamis, 10 Maret 2011

Komet

Kau tidak perlu takut jika melihat komet, karena komet tidak merusak dan membahayakan. Tetapi pada masa-masa dahulu dan mungkin sampai saat ini komet atau peristiwa-peristiwa ruang angkasa lainnya sangat ditakuti. Saat ini kebanyakan orang telah mengetahui bahwa sesuatu yang aneh yang berada di luar angkasa tidaklah berbahaya, namun jaman dahulu komet sering dikaitkan dengan peperangan, wabah, paceklik.

Jika komet terlihat sepanjang waktu, atau jika komet terlihat dari tahun ke tahun, manusia pasti akan menghentikan ketakutan mereka pada komet. Tetapi komet yang mendekati bumi hanya datang sesekali dalam puluhan tahun. Seperti halnya komet Halley yang muncul mendekati bumi dalam waktu 76 tahun, sehingga kejadian tersebut tidak diingat dari generasi ke genarasi oleh orang terdahulu.

Meskipun peneliti moderen telah banyak menjawab pertanyaan tentang komet, misteri tentang mereka tetapi masih ada misteri dibalik komet itu. Tentu saja komet merupakan bagian dari sistem tata surya, komet datang menuju matahari yang membentuk orbit elipse. Komet mengikuti arah orbit dan kembali ke matahari. Namun beberapa komet mungkin tidak pernah kembali.

Kandungan materi dalam komet menarik perhatian kalangan ilmuwan. Ada pendapat bahwa sumber air dan materi organik di planet-planet berasal dari komet. Dalam perjalanan melanglang ruang, komet mengumpulkan mikroorganisme beku. Kemudian selama menuju Matahari, sebagian materi itu dilepaskan lalu masuk ke Bumi dan berkembang di planet ini. Teori ini disebut Panspermia.

Tidak seperti planet, asteroid, atau obyek di Kuiper Belt, keberadaan komet seperti menyimpan banyak misteri. Hal itu dikarenakan jauh dan luas tempatnya serta jumlahnya yang amat banyak. Selain itu, juga karena tidak adanya jalur khusus orbit komet. Hal lain, materi komet semakin berkurang, setiap melewati Matahari, lalu akan mati. Karena itu, upaya penelitiannya menjadi begitu menantang. Sebagai contoh kedatangan Komet Halley pada 1986 mengundang komunitas internasional untuk melakukan penelitian seperti Uni Soviet dengan pesawat antariksa Vega 1 dan 2, Badan Penerbangan Antariksa Eropa dengan Giotto, Jepang dengan Sakigake, serta Suisei dan NASA dengan International Cometary Explorer (ICE).

Yang teranyar adalah wahana antariksa Rosetta (diluncurkan 2 Maret 2004) untuk menyelidiki Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko selama dua tahun. Rosetta akan mendaratkan instrumen ilmiah ke komet, yang saat ini sedang mendekati Matahari, di tahun 2014.

Wahana lainnya adalah Stardust (diluncurkan 7 Februari 1999) yang menyelidiki Komet Wild 2 dan akan membawa pulang ke Bumi contoh materi koma dari komet ini pada 15 Januari 2006. Diduga, materi yang ada dalam komet merupakan materi yang terbentuk di awal kelahiran Tata Surya 4, 6 miliar tahun lampau.


referensi :
 Dr.Clyde Fisher's on his book Exploring The Heavens
 http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1097934390