Akulturasi
adalah proses dari perubahan budaya dan psikologi yang dibentuk dari pertemuan
antar budaya. Efek dari akulturasi budaya dapat dilihat dari berbagai tingkatan
diantara budaya yang saling berinteraksi. Pada tingkat kelompok, akulturasi
biasanya menyebabkan perubahan budaya, adat istiadat dan lembaga-lembaga sosial.
Pada tingkat kelompok, efek dari akulturasi budaya juga mempengaruhi makanan,
pakaian, dan bahasa. Akulturasi pada tingkat individu, perbedaan dari dari
akulturasi individu telah terbukti tidak hanya terkait dengan perubahan dalam
kehidupan sehari-hari, tetapi juga berhubungan dengan tindakan psikologis dan kesejahteraan
fisik. Enkulturasi (pembudayaan)
digunakan untuk menggambarkan proses pertama dari pembelajaran budaya,
akulturasi dapat dianggap sebagai pembelajaran budaya kedua.
Konsep
dari akulturasi telah dipelajari secara ilmiah sejak 1918. Akulturasi telah di
dekati pada waktu yang berbeda dari beberapa bidang psikologi, antropologi dan
sosiologi, sejumlah teori dan definisi telah muncul untuk menggambarkan unsure-unsur
dari proses akulturasi. Meskipun definisi dan bukti bahwa akulturasi memerlukan
proses dua arah agar terjadi perubahan, penelitian dan teori utama difokuskan
pada penyesuaian dan adaptasi yang dilakukan oleh minoritas seperti para
imigran, pengungsi dan masyarakat adat dalam berkomunikasi dengan mayoritas
yang dominan. Riset kontemporer memiliki
fokus utama pada strategi yang berbeda dari akulturasi dan bagaimana variasi
dalam sebuah akulturasi budaya mempengaruhi sejauh mana individu-individu
beradaptasi dengan masyarakatnya.
Inkulturasi.Inkulturasi adalah tindakan untuk mengkulturasikan
kembali (merekonstruki) kebudayaan asli/pribumi
atau lebih sering disebut indigenization. Gerakan ini semarak dilakukan oleh Gereja-Gerejadi Asia, Afrika dan Amerika Latin
(Selatan), sejalan dengan proses pencarianidentitas diri nasional maupun lokal setelah beratus tahun dibawah
penjajahan Barat. Penjajahan yang di dalamnya Mission (Zending)
mengambil kesempatan untuk memperluasmisinya, umumnya membunuh identitas lokal,
tidak hanya dengan mengclaimnya sebagai sesuatu
yang kafir tapi juga memakai faktor ini sebagi dasar politik Devide et Imperanya (Divide and Conquer).
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Acculturation
http://www.scribd.com/doc/84254037/Inkulturasi-atau-kontekstualisasi